Rabu, 09 Juli 2014

ASKEP DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)

KONSEP MEDIS

A. Pengertian Dengue Haemorragic Fever
            DHF adalah suatu  infeksi  arbovirus akut yang masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk spesies aides. Penyakit ini sering menyerang anak, remaja, dan dewasa yang ditandai dengan demam, nyeri otot dan sendi. Demam Berdarah Dengue sering disebut pula Dengue Haemoragic Fever.
Demam berdarah merupakan manifestasi klinis yang berat dari penyakit arbovirus. (Soedarmo Sumarno, 2005).
Dengue ialah infeksi arbovirus (arthropod-borne virus) akut ditularkan oleh nyamuk spesies Aedes. (Hasan Rusepno, 2007).
Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang termasuk golongan arbovirus melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti betina. (Hidayat A. Aziz Alimul, 2008).
B.  Etiologi
  Penyebab penyakit Demam Berdarah Dengue  adalah virus Dengue. Di Indonesia, virus tersebut sampai saat ini telah diisolasi menjadi 4 serotipe virus Dengue yang termasuk dalam grup B arthropediborne viruses  (arboviruses), yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4.(Nursalam Susilaningrum, 2005).
  Penyakit ini disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes. Di Indonesia dikenal dua jenis nyamuk Aedes yaitu:
a.    Aedes Aegypti
1)   Paling sering ditemukan
2)   Adalah nyamuk yang hidup di daerah tropis, terutama hidup dan berkembang biak di dalam rumah, yaitu di tempat penampungan air jernih atau tempat penampungan air di sekitar rumah.
3)   Nyamuk ini sepintas lalu tampak berlurik, berbintik bintik putih.
4)   Biasanya menggigit pada siang hari, terutama pada pagi dan sore hari.
5)   Jarak terbang 100  meter
b.    Aedes Albopictus
1)   Tempat habitatnya di tempat air bersih. Biasanya di sekitar rumah atau pohon-pohon, seperti pohon pisang, pandan kaleng bekas.
2)   Menggigit pada waktu siang hari
3)   Jarak terbang 50 meter.
    (Rampengan T H, 2007)
C. PATOFISIOLOGI
Setelah virus dengue masuk ke dalam tubuh, pasien akan mengalami keluhan dan gejala karena viremia, seperti demam, sakit kepala, mual, nyeri otot, pegal seluruh badan, hiperemi ditenggorokan, timbulnya ruam dan kelainan yang mungkin muncul pada system retikuloendotelial seperti pembesaran kelenjar-kelenjar getah bening, hati dan limpa. Ruam pada DHF disebabkan karena kongesti pembuluh darah dibawah kulit.
Fenomena patofisiologi utama yang menentukan berat penyakit dan membedakan DF dan DHF ialah meningginya permeabilitas dinding kapiler karena pelepasan zat anafilaktosin, histamin dan serotonin serta aktivasi system kalikreain yang berakibat ekstravasasi cairan intravaskuler. Hal ini berakibat berkurangnya volume plama, terjadinya hipotensi, hemokonsentrasi, hipoproteinemia, efusi dan renjatan.
Adanya kebocoran plasma ke daerah ekstravaskuler ibuktikan dengan ditemukannya cairan dalam rongga serosa, yaitu dalam rongga peritoneum, pleura dan perikard. Renjatan hipovolemik yang terjadi sebagai akibat kehilangan plasma, bila tidak segera teratasi akan terjadi anoxia jaringan, asidosis metabolic dan kematian. Sebab lain kematian pada DHF adalah perdarahan hebat. Perdarahan umumnya dihubungkan dengan trombositopenia, gangguan fungsi trombosit dan kelainan fungsi trombosit.
Fungsi agregasi trombosit menurun mungkin disebabkan proses imunologis terbukti dengan terdapatnya kompleks imun dalam peredaran darah. Kelainan system koagulasi disebabkan diantaranya oleh kerusakan hati yang fungsinya memang tebukti terganggu oleh aktifasi system koagulasi. Masalah terjadi tidaknya DIC pada DHF/ DSS, terutama pada pasien dengan perdarahan hebat. 


Model Penyimpangan KDM
D. KLASIFIKASI DHF
            WHO, 1986 mengklasifikasikan DHF menurut derajat penyakitnya menjadi 4 golongan, yaitu:
Derajat I
     Demam disertai gejala klinis lain, tanpa perdarahan spontan. Panas 2-7 hari, Uji tourniquet positif, trombositipenia, dan hemokonsentrasi.
Derajat II
     Sama dengan derajat I, ditambah dengan gejala-gejala perdarahan spontan seperti petekie, ekimosis, hematemesis, melena, perdarahan gusi.

Derajat III
     Ditandai oleh gejala kegagalan peredaran darah seperti nadi lemah dan cepat ( >120x/mnt ) tekanan nadi sempit ( £ 120 mmHg ), tekanan darah menurun, ( 120/80 ® 120/100 ® 120/110 ® 90/70 ® 80/70 ® 80/0 ® 0/0 )
Derajat IV
     Nadi tidak teaba, tekanan darah tidak teatur ( denyut jantung ³ 140x/mnt ) anggota gerak teraba dingin, berkeringat dan kulit tampak biru.
E. TANDA DAN GEJALA
            Selain tanda dan gejala yang ditampilkan berdasarkan derajat penyakitnya, tanda dangejala lain adalah :
   Hati membesar, nyeri spontan yang diperkuat dengan reaksi perabaan.
-    Asites
-    Cairan dalam rongga pleura ( kanan )
-    Ensephalopati : kejang, gelisah, sopor koma.
F.             PEMERIKSAAN DAN DIGNOSIS
   Trombositopeni ( £ 100.000/mm3)
-    Hb dan PCV meningkat ( ³ 20% )
-    Leukopeni ( mungkin normal atau lekositosis )
-    Isolasi virus
-    Serologi ( Uji H ): respon antibody sekunder
-    Pada renjatan yang berat, periksa : Hb, PCV berulang kali ( setiap jam atau 4-6 jam apabila sudah menunjukkan tanda perbaikan ), Faal hemostasis, FDP, EKG, Foto dada, BUN, creatinin serum.
G. PENATALAKSANAAN
            Indikasi rawat tinggal pada dugaan infeksi virus dengue :
   Panas 1-2 hari disertai dehidrasi ( karena panas, muntah, masukan kurang ) atau kejang-kejang.
-    Panas 3-5 hari disertai nyeri perut, pembesaran hati, uji tourniquet positif / negatif, kesan sakit keras ( tidak mau bermain ), Hb dan PCV meningkat.
-    Panas disertai perdarahan
-    Panas disertai renjatan.
            Belum atau tanpa renjatan:
1.  Grade I dan II :
a.  Oral ad libitum atau
b.  Infus cairan Ringer Laktat dengan dosis 75 ml/Kg BB/hari untuk anak dengan BB < 10 kg atau 50 ml/Kg BB/hari untuk anak dengan BB < 10 kg bersama-sama diberikan minuman oralit, air buah atau susu secukupnya.
       Untuk kasus yang menunjukkan gejala dehidrasi disarankan minum sebnyak-banyaknya dan sesering mungkin.
       Apabila anak tidak suka minum sama sekali sebaiknya jumlah cairan infus yang harus diberikan sesuai dengan kebutuhan cairan penderita dalam kurun waktu 24 jam yang diestimasikan sebagai berikut :
·    100 ml/Kg BB/24 jam, untuk anak dengan BB < 25 Kg
·    75 ml/KgBB/24 jam, untuk anak dengan BB 26-30 kg
·    60 ml/KgBB/24 jam, untuk anak dengan BB 31-40 kg
·    50 ml/KgBB/24 jam, untuk anak dengan BB 41-50 kg
·    Obat-obatan lain : antibiotika apabila ada infeksi lain, antipiretik untuk anti panas, darah 15 cc/kgBB/hari perdarahan hebat.
Dengan Renjatan :
2.  Grade III
a.  Berikan infus Ringer Laktat 20 mL/KgBB/1 jam
     Apabila menunjukkan perbaikan (tensi terukur lebih dari 80 mmHg dan nadi teraba dengan frekuensi kurang dari 120/mnt dan akral hangat) lanjutkan dengan Ringer Laktat 10 mL/KgBB/1jam. Jika nadi dan tensi stabil lanjutkan infus tersebut dengan jumlah cairan dihitung berdasarkan kebutuhan cairan dalam kurun waktu 24 jam dikurangi cairan yang sudah masuk dibagi dengan sisa waktu ( 24 jam dikurangi waktu yang dipakai untuk mengatasi renjatan ). Perhitungan kebutuhan cairan dalam 24 jm diperhitungkan sebagai berikut :
·    100 mL/Kg BB/24 jam untuk anak dengan BB < 25 Kg
·    75 mL/Kg BB/24 jam untuk anak dng berat badan 26-30 Kg.
·    60 mL/Kg BB/24 jam untuk anak dengan BB 31-40 Kg.
·    50 mL/Kg BB/24 jam untuk anak dengan BB 41-50 Kg.
b.  Apabila satu jam setelah pemakaian cairan RL 20 mL/Kg BB/1 jam keadaan  tensi masih terukur kurang dari 80 mmHg dan andi cepat lemah, akral dingin maka penderita tersebut memperoleh plasma atau plasma ekspander ( dextran L atau yang lainnya ) sebanyak 10 mL/ Kg BB/ 1 jam dan dapat diulang maksimal 30 mL/Kg BB dalam kurun waktu 24 jam. Jika keadaan umum membai dilanjutkan cairan RL sebanyk kebutuhan cairan selama 24 jam dikurangi cairan yang sudah masuk dibagi sisa waktu setelah dapat mengatasi renjatan.
c.  Apabila satu jam setelah pemberian cairan Ringer Laktat 10 mL/Kg BB/ 1 jam keadaan tensi menurun lagi, tetapi masih terukur kurang 80 mmHg dan nadi cepat lemah, akral dingin maka penderita tersebut harus memperoleh plasma atau plasma ekspander ( dextran L atau lainnya ) sebanyak 10 Ml/Kg BB/ 1 jam. Dan dapat diulang maksimal 30 mg/Kg BB dalam kurun waktu 24 jam.


ASUKAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DBD

A.  Pengkajian
1.    Identitas Klien
Nama                                                    :    T.S
Umur                                                    :    12 Tahun
TTL                                                       :    Buton 3 oktober 1999
Jenis kelamin                                        :    Perempuan
Agama                                                  :    Islam
Alamat                                                  :    Pasarwajo
Suku/ Bangsa                                        :    Buton/ Indonesia
Anak Ke                                               :    Satu
Diagnosa Medik                                   :    Demam Berdarah Dengue
2.    Identitas Orang Tua
Nama Ayah                                          :    Tn M.S
Umur                                                    :    37 Tahun
Pendidikan                                           :    Sarjana Strata I
Pekerjaan                                              :    Swasta
Alamat                                                  :    Pasarwajo
Agama                                                  :    Islam
Suku/ Bangsa                                        :    Buton/ Indonesia
Nama Ibu                                              :    Ny M.P
Umur                                                    :    32 Tahun
Pendidikan                                           :    SMA
Pekerjaan                                              :    Wiraswasta
3.    Identitas  Saudara Kandung
No
Nama
Usia
Hubungan
Status Kesehatan
1
F.S
5 Tahun
Adik
Sehat
4.    Riwayat Kesehatan
a.    Keluhan Utama                                :    Panas
b.    Riwayat Kesehatan Sekarang
Sejak 4 hari yang lalu tanggal 02-05-2010 sebelum masuk rumah sakit klien mengeluh panas, batuk-batuk, sakit kepala. Klien diberi minum obat parasetamol, panas turun tapi tak lama kemudian naik lagi sampai sampai 40 0C. tanggal 06-05-2010 keluarga membawa klien ke UGD RSU Bethesda GMIM Tomohon untuk mendapatkan perawatan. Dan dokter menganjurkan untuk rawat inap di ruangan Debora. Saat pengkajian tanggal 07-05-2010 jam 14.00 klien mengatakan badan masih terasa panas dengan suhu tubuh 380C dan telah mendapat perawatan selama 1 hari. Klien  mengatakan terdapat bintik-bintik merah ditangan dan kaki, napsu makan menurun ada mual dan muntah 2x, klien tampak lemah,
c.    Riwayat Kesehatan Lalu
Sebelumnya Klien tidak pernah mengalami penyakit seperti yang diderita sekarang dan tidak pernah dirawat  di rumah sakit.                                    
d.   Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga mengatakan dalam keluarga hanya klien yang mengalami sakit seperti ini.
e.    Kondisi Lingkungan
Klien tinggal bersama orang tua dan adik klien, tempat tersebut beratap genteng, dinding beton, lantai flur, terdiri dari 4 kamar klien dan adik klien tidur dalam satu kamar, WC dan kamar mandi berada di dalam rumah, sumber air minum air mineral isi ulang, penerangan listrik dan penanganan sampah di kumpul lalu di buang di tong sampah. Jenis rumah petak dan berdekatan dengan rumah tetangga.
f.     Riwayat Psikososial
Hubungan anak dan orang tua serta adik harmonis, klien termasuk anak yang cepat bergaul, akrab dengan teman-teman sebaya khususnya dirumah, hubungan anak keluarga dengan lingkungan sekitar termasuk tim medis baik, jika klien marah klien mengekspresikan perasaan dengan menangis atau mengungkapkan perasaan pada orang tua, dan jika klien gembira klien mengekspresikan perasaan dengan tertawa.
g.    Riwayat Spritual
Klien menganut agama Islam. Klien selalu ke ibadah sekolah minggu setiap hari minggu, dan kegiatan-kegiatan ibadah anak lainnya. Klien juga diajar orang tua untuk selalu berdoa sebelum makan, sebelum tidur dan bangun tidur.
h.    Reaksi Hospitalisasi
1)   Pemahaman anak tentang sakit dan rawat inap
Pada saat pengkajian   klien mengatakan bahwa keadaan sakit adalah keadaan yang menakutkan karena apabila sakit sudah tidak bisa beraktivitas seperti biasanya, tidak bisa kesekolah seperti hari-hari biasanya, dan harus tinggal dirumah sakit untuk mendapatkan perawatan dalam proses penyembuhan.
2)   Pemahaman Orang tua tentang sakit dan rawat inap
Pada saat pengkajian orang tua klien mengatakan bahwa keadaan sakit merupakan suatu keadaan yang mencemaskan bagi setiap Orang tua terhadap anaknya, karena dapat membuat orang tua merasa terbebani Dan orang tua bertanya-tanya tentang penyakit anaknya, tampak gelisah dan mondar-mandir diruangan karena pertama kali anaknya dirawat di rumah sakit.
5.    Aktivitas Hidup Sehari-hari
a.    Nutrisi
     Sebelum sakit    :    Selera makan pasien baik, frekuensi makan 3x sehari, jenis makanan : nasi, ikan, sayur. Porsi makan dihabiskan. Tidak ada pantangan atau alergi dalam makanan.
     Saat di kaji        :    Porsi  makan tidak dihabiskan  (hanya 5-6 sendok makan).Klien makan 3x sehari, jenis makanan; bubur, ikan, sup, buah. Napsu makan kurang, mual dan muntah 2x
b.    Cairan
     Sebelum sakit    :    Klien minum 6-7 gelas/hari, jenis air putih, susu kadang-kadang.
     Saat dikaji         :    Minum 10 gelas/ hari
     Jenis air putih, dan dianjurkan ditambah minum jus buah
c.    Eliminasi
     Sebelum sakit    :    BAB 1-2x/hari
     Konsistensi lembek
     Warna coklat
     BAK 4-5/hari
     Warna kuning jernih
     Saat  dikaji        :    Klien belum BAB
     BAK 6-7x/hari
     Warna kuning jernih                      
d.   Istirahat/tidur
     Sebelum sakit    :    Tidur siang 1 jam, tetapi kadang-kadang tidak tidur siang karena bermain
     Tidur malan 8-9 jam/hari
     Saat dikaji         :    Tidur siang 1 jam/hari
     Tidur malam 10 jam/hari
e.    Personal hygiene
    Sebelum sakit    :    Mandi 2x/hari, memakai sabun mandi, cuci rambut memakai shampoo, menggosok gigi 2x/hari dengan sikat dan pasta gigi
     Saat dikaji         :    Klien hanya dimandikan dengan menggunakan waslap setiap pagi.
f.                                                         Aktivitas
     Sebelum sakit    :    Aktivitas klien ke sekolah dan bermain dengan teman sebaya klien di rumah setelah pulang sekolah
     Saat dikaji         :    Klien tidak beraktivitas, klien hanya beristirahat karena sakit.
6.    Pemeriksaaan Fisik
a.    Keadaan umum
     Klien tampak lemah, klien berpakaian sesuai dengan usia, bersih
b.    Kesadaran
     Composmentis
c.    Tanda-Tanda vital
     TD                  :    110/70 mmHg
     N                     :    92 x/m
     R                     :    22x/m
     Sb                   :    38 0C
d.   Antropometri
     TB                   :   135 cm
     BB sebelum sakit  :   28 kg
     BB saat sakit         :   25 kg
7.    Pemerikasaan Head to toe
a.    Kepala
     Inspeksi          :    Bentuk bulat, rambut warna hitam, distribusi rambut merata, tidak ada lesi dikulit kepala,
     Palpasi            :    tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri tekan
b.    Mata
     Inspeksi          :    Pergerakan bola mata simetris kiri dan kanan, kongjungtiva merah muda, sclera tidak ikterus.
     Palpasi            :    Tidak ada nyeri tekan dan tidak ada benjolan
c.    Hidung
     Inspeksi          :    Terdapat rambut-rambut hidung, penciuman baik, tidak ada sekret, tidak ada perdarahan.
     Palpasi            :    Tidak ada nyeri tekan, dan tidak teraba adanya polip
d.   Telinga
     Inspeksi          :    Simetris kiri dan kanan, fungsi pendengaran baik, tidak ada serumen, tidak ada perdarahan.
     Palpasi            :    Tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri tekan
e.    Mulut
     Inspeksi          :    Bibir kering, mukosa mulut kering, tidak ada stomatitis, gigi tidak ada karies, tidak ada perdarahan.
f.     Leher
     Inspeksi          :    Tidak ada pembesaran kelenjar vena jugularis dan kelenjar tiroid
     Palpasi            :    Tidak ada pembesaran kelenjar limfe.
g.    Dada
     Inspeksi          :    Pergerakan dada simetris.
     Palpasi            :    Tidak ada nyeri tekan
     Auskulatasi     :    Bunyi napas bronkovesikuler, tidak terdengar bunyi tambahan seperti Wheezing atau ronchi
     Perkusi            :    Bunyi resonan pada paru, dan bunyi pekak pada jantung.
h.    Abdomen
     Inspeksi          :    Perut datar , tidak ada asites,
     Palpasi            :    Tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran hepar
     Auskultasi       :    Terdengar peristaltic usus
     Perkusi            :    Bunyi timpani.
i.      Ekstremitas atas
     Inspeksi          :    Simetris kiri dan kanan, terpasang IVFD RL 30tts/m di tangan kiri. ROM baik, kekuatan otot 5
     Palpasi            :    Tidak ada adema, akral teraba panas.
j.      Ekstemitas bawah
     Inspeksi          :    Simetris kiri dan kanan, kedua tungkai dapat digerakkan, ROM baik, kekuatan otot 5
     Palpasi            :             Tidak ada adema, akral teraba panas
k.    Genetalia
     Inspeksi          :    bersih
l.      Anus                                      
     Inspeksi          :    Tidak ada haemoroid
     Inspeksi          :    Warna kuning langsat, terdapat bintik-bintik merah,
     Palpasi            :    Turgor kulit baik, teraba panas.
B. Diagnosa Keperawatan
1.    Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi virus yang ditandai dengan
DS :
-       Klien mengatakan badan terasa panas
DO :
-       Klien tampak lemah
-       Sb 380C, N 92x/m
-       Akral teraba panas
2.    Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual dan muntah tidak ada napsu makan yang ditandai dengan
DS :
-       Klien mengatakan napsu makan menurun, ada mual dan muntah 2x
DO :
-       Makanan yang disajikan tidak di habiskan ( hanya 5-6 sendok)
-       BB sekarang 25 kg
-       Bibir  tampak kering
3.    Potensial terjadi perdarahan berhubungan dengan trombositopenia factor resiko terjadi perdarahan yang lebih lanjut:
-       Orang tua mengatakan timbul bintik-bintik merah di kedua kaki dan tangan
-       Tampak bintik merah di kulit
-       Trombosit 73.000/dl
-       Leukosit 1000/dl
-       Terpasang IVFD RL 30 tts di tangan kiri.
4.    Perubahan proses keluarga berhubungan dengan kondisi anak yang ditandai dengan
DS :
-       Orang tua bertanya-tanya tentang penyakit anaknya.
DO :
-       Orang tua gelisah, dan mondar-mandir diruangan.


C.  Perencanaan Asuhan Keperawatan
No
Hari/ Tanggal
Diagnosa Keperawatan
Perencanaan Keperawatan
Implementasi
 Keperawatan
Evaluasi Keperawatan
Tujuan /Kriteria hasil
Intervensi
Rasional
1
Jumat
07/05/2010
Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi virus yang ditandai dengan
DS :
-  Klien mengatakan badan terasa panas
DO :
- Klien tampak lemah
- Sb 380C, N 92x/m
- Akral teraba panas
Anak menunjukan tanda-tanda vital dalam batas normal setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 hari dengan criteria hasil :
-   Badan tak terasa panas
-   Suhu dan nadi dalam batas normal 36,50c-37,20c dan 50-90 x/m
1.   Observasi tanda-tanda vital setiap 4 jam

2.   Berikan kompres air hangat
3.   Anjurkan orang tua untuk memberikan air banyak  paling tidak  ± 8-9 gelas /hari

4.   Anjurkan agar anak tidak memakai selimut dari pakaian yang tebal
5.   Anjurkan orang tua untuk segera mengganti pakaian klien jika sudah basah oleh keringat
6.   Berikan terapi intravena dan obat-obatan sesuai dengan progam dokter
1.    Suhu 38,9-41,10c menunjukkan proses penyakit infeksi akut.
2.    Pemberian kompres membuat vasodilatasi
3.    Mempercepat proses penguapan melalui urine dan keringat selain itu untuk mengganti cairan tubuh yang hilang
4.    Untuk memudahkan dalam proses penguapan

5.    Memberikan rasa kenyamanan bagi tubuh klien.

6.    Pemberian terapi intravena untuk mengganti cairan yang hilang dan obat-obatan sebagai preparat yang diformulasikan untuk penurunan panas
Jam 14.00
1.    Mengobservasi tanda-tanda vital
    Sb : 380c
    N : 92x/mnt
    R : 22x/m
    TD: 110/70 mmHg
Jam 14.15
2.  Memberikan kompres air hangat pada dahi
3. Menganjurkan anak untuk minum banyak air/jus jambu ± 8-9 gelas/hari
Jam 14.30
4. Menganjurkan klien untuk memakai pakaian tipis yang mudah menyerap keringat
Jam 18.00
5. Membantu menggati pakaian anak karena sudah basah oleh keringat
Jam 14.00
6. Memberikan obat sanmol ¾ tab
Ocuson ¾ tab
 Mengganti cairan IVFD RL 30 tts/mnt
Jam 22.00
S:
-     Klien mengatakan badan masih terasa  panas
O:
-        Akral teraba panas
-        Sb : 37,80c
-        N : 92x/m
A:
Masalah peningkatan suhu tubuh belum teratasi
P:
Lanjutkan tindakan keperawatan
2
Jumat
07/05/2010
Gangguan  nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual dan muntah tidak ada napsu makan yang ditandai dengan
DS :
Klien  mengatakan napsu makan menurun, ada mual dan muntah 2x
DO :
  Makanan yang disajikan tidak di habiskan ( hanya 5-6 sendok)
- BB sekarang 25 kg
- Bibir  tampak kering

Anak menunjukan kebutuhan nutrisi yang adekuat setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 hari dengan kriteria hasil:
Anak tidak merasa mual dan muntah
Nafsu makan meningkat
Porsi makan dihabiskan
BB kembali bertambah ½ kg
1. Sajikan makan yang mudah ditelan, seperti bubur, serta dihidangkan selagi masih hangat
2. Anjurkan kepada orang tua untuk memberikan makanan dengan teknik porsi kecil tapi sering
3. Catat  jumlah porsi makanan yang dihabiskan oleh klien tiap hari
4. Pertahankan kebersihan mulut pasien
5. Timbang berat badan tiap hari
6. Jelaskan pada keluarga manfaat makanan/nutrisi bagi anak terutama saat sakit
1. Memudahkan proses menelan dan meringankan kerja lambung untuk mencerna makanan dan menghindari rasa mual
2. Karena porsi kecil biasanya ditoleransi dengan baik.

3. Untuk mengetahui jumlah intake makanan dan penentuan dalam pemberian diet yang selanjutnya.
4. Untuk merangsang napsu makan
5. Untuk membantu status nutrisi
6.  Makanan merupakan penambahan makanan bagi anak sakit
Jam 17.00
1. Menyajikan makanan bubur, ikan, sayur, dalam keadaan hangat
2. Menganjurkan kepada orang tua untuk memberikan makan sedikit-sedikit tapi sering
Jam 17.30
3. Mencatat jumlah porsi makanan yang dihabiskan ½ porsi
Jam 19.00
4. Menganjurkan pada klien dan orang tua untuk mempertahankan kebersihan mulut dengan menggosok gigi.
Jam 21.00
5. Menimbang berat badan  BB 25 kg
6. Menjelaskan kepada orang tua manfaat nutisi bagi anak terutama saat sakit. harus menkonsumsi makanan yang bergizi untuk  menambah stamina dan mempercepat proses penyembuhan
Jam 18.00
Melayani obat cefarox dan starmuno
Jam 22.00
S:
-       Klien mengatakan mulai ada napsu makan
O:
-       Makanan yang disajikan habis ½ porsi
-       BB 25 kg
-       Bibir tampak kering
A:
Masalah nutrisi belum teratasi
P:
Lanjutkan intevensi keperawatan

3.
Jumat
07/05/2010
Potensial terjadi perdarhan berhubungan dengan trombositopenia factor resiko terjadi perdarahan lebih lanjut
- Orang tua mengatakan timbul bintik-bintik merah di kedua kaki dan tangan
- Tampak bintik merah di kulit
- Trombosit 73.000/dl
- Leukosit 1000/dl
Tidak terjadi perdarahan lanjut setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 hari dengan kriteria hasil:
- Tidak ada bintik-bintik merah di kulit
- Trombosit kembali nnnormalnormanormal 150.000-normal 450.000/dl
- Leukosit normal 6000-12000/dl
1.  Monitor tanda-tanda perdarahan

2. Monitor penurunan trombosit

3. Anjurkan anak untuk banyak istirahat

4. Anjurkan anak untuk banyak minum

5.  Anjurkan agar anak tidak menggosok gigi dengan keras
6.  Kolaborasi dengan dokter untuk pemeriksaan trombosit dan pemberian terapi
1.  Untuk mengetahui apabila ada tanda-tanda perdarahan lebih lanjut
2.  Untuk mengetahui perkembangan penyakit
3.  Memberikan relaksasi untuk anggota organ tubuh serta membantu dalam proses penyembuhan
4.  Membantu meningkatkan jumlah trombosit dalam tubuh
5. Merangsang terjadinya perdarahan dengan kadar trombosit turun
6.  Indentifikasi kadar trombosit dan memberikan tindakan secara tepat sehingga tanda-tanda perdarahan dapat diantisipasi lebih lanjut
Jam 15.00
1. Memonitor tanda-tanda perdarahan yaitu bintik-bintik merah, yang timbul dikulit
2. Memonitor jumlah penurunan trombosit  73.000/dl
Jam 15.30
3.  Menganjurkan kepada anak untuk beristirahat banyak dan mengurangi aktivitas yang berlebihan karena akan membutuhkan energi  lebih
Jam 16.00
4.  Menganjurkan kepada orang tua untuk lebih sering memberikan anak minum air/jus jambu yang banyak ± I gelas /jam
5. Menganjurkan kepada anak untuk tidak menggosok gigi dengan keras karena akan merangsang terjadinya perdarahan.
Jam 18.00
6.  Mengambil darah untuk pemeriksaan Ht,Hb,trombosit sebanyak ± 2 cc
7.  Melayani trolit 1 sachet
Jam 22.00
S:
Klien  mengatakan masih ada bintik merah di kedua kaki dan tangan
O:
-        Tampak bintik merah dikaki dan tangan
-        Trombosit 61.000/dl
-        Hb : 15 gr%
-        Ht : 43%
A:
Masalah potensial terjadi perdarahan
belum teratasi
P:
Lanjutkan tindakan keperawatan
4
Jumat
07/05/2010
Perubahan proses keluarga berhubungan dengan kondisi anak yang ditandai dengan
DS :
Orang tua bertanya-tanya tentang penyakit anaknya.
DO :
Orang tua gelisah, dan mondar-mandir di ruangan



Keluarga menunjukkan perilaku koping posistif tentang anaknya setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 jam dengan kriteria hasil :
Orang tua klien tenang dan memahami tentang penyakit anak dan terapinya.
1. Kaji perasaan dan persepsi orang tua atau anggota keluarga terhadap situasi yang penuh stres
2. Ijinkan orang tua untuk ungkapkan perasaan dan identifikasi faktor yang paling mencemaskan


3. Identifikasi koping yang bisa digunakan dan seberapa besar keberhasilannya dalam mengatasi keadaan.
4. Tanyakan kepada keluarga apa yang dapat dilakukan untuk membuat anak atau keluarga menjadi lebih baik.
1. Karena hal ini biasanya terjadi dalam proses penyesuaian dan untuk menguatkan pemahaman keluarga
2. Agar keluarga mendapat dukungan yang dibutuhkan sehingga kemampuan mereka untuk mengatasi masalah dapat dimaksimalkan
3. Untuk memberikan dukungan dan ketenangan sesuai kebutuhan


4. Untuk memberikan perawatan yang optimal terhadap intervensi lanjut

Jam 20.00
1. Menanyakan dan mengetahui kemampuan keluarga terhadap ambang stress karena klien baru pertama kali di rawat di RS
2. Mengijinkan kesempatan kepada orang tua untuk mengekspresikan perasaan dimana orang tua cemas karena anak mereka belum sembuh sudah berapa kali diperiksa darahnya
3. Mengetahui koping orang tua dalam menghadapi masalah sehingga dapat mengantisipasi keadaan dengan mendengarkan keluhan orang tua dan memberi penjelasan sehingga orang tua merasa dihargai dan rasa cemas dapat berkurang atau hilang.
Jam 22.00
S:
- Orang tua memahami dan mengerti
O:
- Orang tua tampak tenang

A:
Masalah teratasi
P:
Pertahankan tindakan keperawatan



DAFTAR PUSTAKA

Arpenito, L.J. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan dan Dokumentasi. EGC: Jakarta
Doenges, Marlyn, 1989, Nursing Care Plans Second Edition, FA Davis Company, Philadelpina Syaifullah,N. 1998. Buku Ajar Ilmu Penyakit dalam, FKUI : Jakarta
Long, Barbara C, Perawatan Medikal Bedah,Ikatan Alumni Pendidikan Keperawatan Padjajaran, Bandung.
Wilson dan Thompson, J. M, Respiratory Disorder In Clinical Nursing Series, Mosby Year Book Inc. 1997. USA
Suyono Slamet dkk., 2001, Ilmu Penyakit Dalam, Balai Penerbit FKUI, Jakarta.
Mansjoer Arif dkk., 2001, kapita Salekta Kedokteran, Medica Aesculapius FKUI, Jakarta.






3 komentar:

  1. Saya sangat menghargai DR AKHIGBE, nama saya LAURIE HUGHES. Saya tidak akan pernah berhenti bersaksi DR AKHIGBE, Kebahagiaan adalah semua yang saya lihat sekarang. Saya tidak pernah berpikir bahwa saya akan sembuh dari virus HIV lagi. DR AKHIGBE melakukannya untuk saya. Saya telah menderita penyakit mematikan (HIV) selama 2 tahun terakhir sekarang, saya telah menghabiskan banyak uang pergi dari satu tempat ke tempat lain, dari gereja ke gereja, rumah sakit telah menjadi rumah saya setiap hari. tempat tinggal. Pemeriksaan konstan telah menjadi hobi saya, sampai hari yang setia ini, saya melihat kesaksian tentang bagaimana DR AKHIGBE membantu seseorang dalam menyembuhkan penyakit HIV-nya di internet dengan cepat, saya menyalin emailnya yang drrealakhigbe@gmail.com hanya untuk memberinya tes yang saya ucapkan. kepadanya, dia meminta saya untuk melakukan beberapa hal tertentu yang saya lakukan, dia mengatakan kepada saya bahwa dia akan memberikan obat herbal kepada saya, yang dia lakukan, kemudian dia meminta saya untuk pergi untuk pemeriksaan medis setelah beberapa hari, setelah menggunakan Penyembuhan herbal dan saya lakukan, lihatlah saya bebas dari penyakit mematikan, sampai sekarang tidak ada HIV dalam diri saya lagi dia hanya meminta saya untuk mengirim kesaksian ke seluruh dunia, dengan setia saya melakukannya sekarang, semua kesaksian DR AKHIGBE benar, mohon BROTHER dan SISTER, IBU dan AYAH dia hebat, aku berutang budi padanya. jika Anda memiliki masalah yang sama, cukup kirimkan email kepadanya di drrealakhigbe@gmail.com atau Anda dapat menggunakan nomor ponselnya di +2349010754824. Ia juga dapat menyembuhkan penyakit ini seperti HIV dan AIDS, DEMAM BERDARAH. HERPES, DIABETIKA, KANKER, HEPATITIS A & B, PENYAKIT KRONIS, PRESUR DARAH TINGGI, ASTHMA, PENYAKIT JANTUNG, INFEKSI EKSTERNAL, EPILEPSI, STROKE, MULTIPLE SCLEROSIS, NAUSEA, VOMITING ATAU ATAU ATMRAKA, LAKA-LAKI LAKI-LAKI, PAULA, IKAN PAKET , BACTERIA DIARRHEA, JAPANISE B ENCEPHALITIES, RABIE ,. Dll situs web ... https: drrealakhigbe.weebly.com

    BalasHapus
  2. izin ambil data ya min buat tugas hehehe...

    BalasHapus
  3. mulai dari pengkajian kasus sampai dengan intervensi
    terima kasih ya min

    BalasHapus