Sabtu, 05 Juli 2014

MAKALAH ANATOMI JALAN LAHIR

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
            Jalan lahir terdiri dari atas panggul ibu , yakni bagian tulang padat , dasar panggul, vagina, dan introitus ( tulang luar vagina ). Meskipuan jaringan lunak khususnya lapisan otot dasar panggul, ikut menunjang kelaurnya bayi, tetapi panggul ihu jauh lebih berperan dalam proses persalinan.
            Janin harus berhasil menyesuaikan dirinya terhadap jalan lahir yang relative  kaku, oleh karena itu ukuran dan bentuk panggul harus ditentukan sebelum persalinan di mulai.
Jalan lahir di bagi atas:
1.    Bagian tulang terdiri atas tulang- tulang panggul ( artikulasio ).
2.    Bagian lunak terdiri atas otot- otot , jaringan, dan ligament.
B. Rumusan Masalah
            Bagaimanakah anatomi dari jalan lahir ?
C. Tujuan Penulisan
            Untuk mengetahui anatomi dari jalah lahir.







BAB II
PEMBAHASAN

A. Tulang Panggul
Tulang panggul terdiri dari :
1.    Bagian keras yang dibentuk oleh 4 buah tulang :
a.    2 tulang pangkal paha (os coxae) : Os Coxae terdiri atas Os Illium, Os Ischium, dan Os Pubis
b.    1 tulang kelangkang (os sacrum)
c.    1 tulang tungging (os coccygis)
2.  Bagian lunak = Diafragma pelvis, dibentuk oleh
a.    Pars muskulus levator ani
b.    Pars membranasea
c.    Regio perineum
1.  Bagian keras tulang panggul
a. Bentuk Panggul Wanita
            Menurut Caldwell dan Molloy terdapat 4 bentuk panggul pada wanita. Bentuk panggul ini akan menentukan jalan lahir dan mekanisme persalinan. Bentuk-bentuk tersebut adalah :
1)   Panggul Ginekoid
2)   Panggul Android
3)   Panggul Anthropoid
4)   Panggul Platipeloid
b. Persendian Panggul
Tulang panggul yang terdiri dari 4 buah tulang berhubungan erat melalui persendian. Di samping persendian tulang panggul dihubungkan oleh jaringan ikat berupa ligamentum sehingga seluruhnya merupakan dan membentuk jalan lahir yang kuat. Jaringan ikat yang menghubungkan tulang tersebut adalah :
1)   Permukaan belakang tulang sakrum ke tulang usus : Ligamentum sacro-iliaka posterior .
2)   Permukaan depan tulang sakrum ke tulang usus    : Ligamentum sacro-iliaka anterior, Ligamentum illiolumbalis, Ligamentum sacro-iliaka interossea.
3)   Tulang sacrum ke spina ischiadica : Ligamentum sacrospinosum.
4)   Tulang sacrum ke tuber ossis ischiadica : Ligamentum sacrotuberosum.
5)   Tulang pangkal paha kanan dan kiri dihubungkan oleh : Simfisis Pubis.
c. Panggul Kecil (Pelvis Minor)
            Pelvis minor adalah bagian  terletak du bawah linea terminalis atau di sebut true pelvis. Bentuk pelvis minor menyerupai suatu saluran yang mempunyai sumbu melengkung ke depan. Panggul kecil dalam ilmu kebidanan mempunyai arti penting karena merupakan tempat alat reproduksi wanita dan membentuk jalan lahir. Jalan lahir berbentuk corong dengan luas bidang yang berbeda-beda, sehingga dapat menentukan posisi dan letak bagian terendah janin yang melalui jalan lahir itu.
            Ciri-ciri khas jalan lahir adalah sebagai berikut :
a.    Terdiri dari 4 bidang yaitu Pintu atas panggul, Bidang terluas panggul, Bidang tersempit panggul, Pintu bawah panggul.
b.    Jalan lahir merupakan corong yang melengkung ke depan (Sumbu Carus)
1)  Pintu atas panggul (PAP)
Pintu atas panggul merupakan bulatan oval dengan panjang ke samping dan dibatasi oleh :
a)    Promontorium
b)   Sayap os sakrum
c)    Linea terminalis kiri dan kanan
d)   Pinggir atas simfisis pubis
            Pada pintu atas panggul (PAP) ditentukan 3 ukuran penting, yaitu:
a)    Ukuran muka belakang (Conjugata Vera)  :  Panjangnya sekitar 11 cm, tidak dapat diukur secara langsung, tetapi ukurannya diperhitungkan melalui pengukuran Conjugata diagonalis. Panjang Conjugata diagonalis antara promontorium dan tepi bawah simfisis pubis. Conjugata Vera (CV) = CD – 1,5 CM.
b)   Ukuran melintang (Diameter Transversa)   :   Jarak antara kedua linea terminalis (12,5 cm
c)    Ukuran serong (Diameter Obliqua)   :   Jarak antara artikulasio sacro-iliaka menuju tuberkulum pubikum yang bertentangan. Kedua ukuran ini tidak dapat diukur pada wanita yang masih hidup.
2) Bidang luas panggul
                 Bidang terluas dalam panggul wanita membentang antara pertengahan simfisis menuju pertemuan tulang belakang (Os sacrum) kedua dan ketiga. Ukuran muka belakangnya 12,75 cm dan ukuran melintang 12,5 cm. Dalam proses persalinan bidang ini tidak menimbulkan kesukaran.
3) Bidang sempit panggul
            Bidang sempit panggul mempunyai ukuran terkecil jalan lahir, membentang setinggi tepi bawah simfisis menuju kedua spina ischiadica dan memotong tulang sakrum setinggi 1-2 cm di atas ujungnya. Ukuran muka belakangnya 11,5 cm dan ukuran melintangnya sebesar 10 cm.
4) Pintu Bawah Panggul
            Pintu bawah panggul terdiri dari 2 segitiga dengan dasar yang sama:
a)    Segitiga depan      : dasarnya tuber ossis ischiadica dengan dibatasi arkus pubis
b)   Segitiga belakang : dasarnya tuber ossis dan dibatasi oleh os sakrum
                                      Ukuran-ukuran pintu bawah panggul adalah :
a)    Ukuran muka belakang         :   Tepi bawah simfisis menuju ujung tulang sakrum (11,5 cm)
b)   Ukuran melintang                 :   Jarak antara tuber ischiadica kanan dan kiri sebesar 10-10,5 cm
c)    Diameter sagitalis posterior :   Ujung tulang sakrum ke pertengahan ukuran melintang 7,5 cm
5) Sumbu Carus
            Sumbu ini merupakan gatis menghubungkan titk persekutuan antara diameter tranversa dan kunjungata vera pada pintu atas panngul dengan titik sejenis di hotke II,III dan IV.
            Sampai dekat hot ke III sumbu itu lurus , sejajar dengan sacrum , utnuk seterusnya melengkung ke de hal inpan , ssaui lengkungan sacrum .halini penting untuk diketahui bila kelak mengakhiri persalinan dengan cunam agar arah penarikan cuman itu disesuaikan dengan jalanya sumbu jalan lahir pintu atas panggul ( pelvi inlet) saluran ini normal berbentuk hamper bulat.
6) Sistem Bidang Hodge
                      Untuk menentukan seberapa jauh bagian terdepan janin turun ke dasar panggul. Hodge menentukan bidang penurunan sebagai berkut :
a.    Hodge I     : bidang yang sana dengan pintu atas panggul.
b.    Hodge II    : bidang yang sejajar dengan H I setinggi tepi bawah simfisis.
c.    Hodge III     :       bidang yang sejajar dengan H II setinggi spina ischiadica.
d.   Hodge IV  : bidang yang sejajar dengan H III setinggi ujung tulang sacrum.
d. Ukuran ukuran luar panggul
Pengukuran ini bertujuan untuk menentukan jenis ukuran, bentuk, dan garis besar dari panggung. Yang di ukur adalah :
1.    Distansia spinarum(kurang lebi 24 cm-26 cm): jarak antara kedua spina iliaka anterior superior sinistra dan dextra
2.    Distansia kristarum(kurang lebih 28 cm-30 cm): jarak terpanjang anta dua tempat yang simetris pada Krista ilaka sinistra dan dextra
3.    Distansia oblikua eksterna: jarak antara spina iliaka posterior sinistra dan spina iliaka anterior superior dextra dan dari spina iliaka posterior dextra ke spina iliaka anterior superior sinistra. Kedua ukuran ini bersilang.
4.    Distansia intertrokanterika: jarak antara kedua tronkanter mayor.
5.    Konjugata eksterna(kurang lebih 18 cm): jarak antara bagian atas simfisis ke prosesus spinosus lumbal 5
6.    Distansia tuberum(kurang lebih 10,5 cm): jarak antara tuber iski kanan dan kiri.
2. Bagian Lunak Jalan Lahir
          Pada kala pengeluaran ( kala II) ikut memebentuk jalan lahir segmen bawah uterus, servikc uteri dan vagina. Pada akhir kehamilan 38 minggu serviks lebih pendek dari pada waktu kehamilan 16 minggu. Umumnya serviks disebut matang bila teraba sebagai bibir pada kehamilan 34 minggu.
          Disamping uterus dan vagina otot otot, jaringan jaringan ikat, dan ligament yang berfungsi menyokong alat alat urogenitalis perlu diketahui oleh karena semuanya mempengaruhi jalan lahir dan lahirnya kepala atau bokong pada partus.
          Otot otot yang menahan dasar panggul bagian luar adalah muskulus spingterani eksternum, muskulus bulbokafernosus yang melingkari vagina, dan muskulus perinea transfersus superfisialis. Terdapat juga otot otot yang melingkari vagina bagian tengah dan anus antara lain muskulus iliokogsigeus, muskulus iskiofoksigeus, muskulus perinea transfersus profundus, dan muskulus koksigeus. Lebih dalam lagi ditemukan otot dalam yang paling kuat di sebut diafragma pelvis.
a.    Perinium
          Perineum adalah jaringan yang terletak disebelah distal diagfragma pelvis.perinium mengandung sejumlah otot supervisial, vaskuler, dan berisi jaringan lemak.  Saat persalinan, otot ini sering mengalami kerusakan ketika janin dilahirkan.
b.    Jalan lahir
          Passage atau jalan lahir terdiri dari bagian keras (tulang-tulang panggul dan sendi-sendinya) dan bagian lunak (otot-otot, jaringan, dan ligament). Tulang –tulang panggul meliputi dua tulang pangkal paha (ossa caxae), 1 tulang belakang (ossa sacrum), dan 1 tulang tungging (ossa coxygis).
          Jalan lahir bagian lunak meliputi SBR (segmen bawah rahim), serviks uteri, vagina, otot-otot, jaringan ikat dan ligament yang menyokong alat-alat urogenital. Otot-otot yang menahan dasar panggul:
1)  Bagian luar:
a)    M.Sfingter ani eksternus
b)   M.Bulbokavernosus (melingkari vagina)
c)    M. perinea trans superfisialis
2) Bagian tengah
a)    M. Sfingter urethrae (melingkari urethra)
b)   M. iliokoksigeus
c)    M. iskiokksigeus
d)   M. perinea transverses
e)    M. koksigeus
3)   Bagian dalam
M.levator ani (menahan dasar panggul), menutupi hampir seluruh bagian belakang pintu bawah panggul (PBP/diafraghma pelvis). Bagian depannya berbentuk segitiga yang disebut trigonum urogenitalis (hiatus genetalis) yang di dalamnya berada urethra, vagina, dan rectum. Diafragma pelvis meliputi M. levator ani (pars muskularis) dan pars membranasea, yaitu diafragma urogenitalis yang terdiri dari perineal facia, otot-otot superficialis
B. Uterus (Rahim)
            Uterus adalah organ tunggal muscular dan berrongga. Hasil pembuahan antara sperma dan ovum akan ditanam dalam endometrium uterus setelah mencapai stadium blastula, yaitu sekitar 3 minggu setelah terjadinya fertilisasi dengan vesika urinaria dan dibagian belakangnya berbatasan dengan rectum. Umumnya uterus terfleksi ke arah depan dan teranteversi, sehingga letaknya hampir horizontal dengan vesika urinaria.
            Uterus ditopang oleh lipatan peritoneal, ligament besar yang melekat uterus pada dinding pelvis. Ligament cardinal dan uterosacral juga ikut menopang letak uterus di rongga pervis. Struktur uterus: dinding uterus terdiri atas tiga lapis:
1)  Peritoneum: lapisan terluar, merupakan lapisan serosa
2)  Miometrium : lapisan tengah, merupakan kumpulan sel-sel otot polos
3)  Endometrium : lapisan terdalam, memiliki 2 lapisan lagi
4)  Superficialis : mengalami perubahan selama masa menstrusi, dibentuk oleh lapisan basal. Meluruh bersama dengan darah menstruasi saat fase sekresi. Memiliki respon terhadap hormone gonadotropin seperti estrogen dan progresteron. Hasil implantasi berupa blastula, akan ditanam pada lapisan ini.
5)  Basalis: lapisan dasar endometrium, tetap dan tidak berubah selama masa menstruasi. Membentuk lapisan superficial selama fase proliferasi dari siklus menstruasi
6)  Fundus uterus : bagian paling atas dari uterus berbentuk bundar. Aktif melakukan kontraksi saat partus, yang disebut sebagai His uterus. Berbatasan dengan 2 isthmus dari tuba uterine disisi kiri dan kanan
7)  Corpus uterus : bagian luas berdinding tebal, menutupi rongga uterus. Membesar dan membengkak saat kehamilan.
8)  Servix: suatu bagian sempit di paling bawah uterus yang membatasi antara uterus dan vagina. Mensekresi getah servix, dan jika didapati gambaran daun pakis pada pemeriksaan mikroskopis getah tersebut, maka itu adalah penanda terjadinya ovulasi. Di dekat servix, terdapat suatu bagian yang di sebut squamo-columnar junction, dimana sel-sel epitel squamous vagiana berubah secara mendadak ke sel-sel columnar uterus, dan pada bagian ini, mudah terjadi metaplasia, sehingga mengakibatkan kanker servix.
9)  Porto vaginalis: bagian cervix yang menonjol ke dalam ujung atas vagina. Dapat digunakan untuk meramalkan posisi janin dalam kandungan, dan penurunan janin terhadap jalan lahir (system Hodge) uterus mendapatkan suplay darah dari arteru iliaka interna, yang kemudian bercabang menjadi arteri uterus, lalu dinding uterus, menjadi arteri arkuata.
C. Vagina
Vagina adalah tuba fibromuskular yang dapat berdistensi.Organ ini merupakan organ organ kopulasi wanita, dan merupakan jalan lahir janin saat persalinan. Vagina memiliki panjang sekitar 8-10 cm, dan berbatasan dengan uretra pada bagian anterior, dn rectum pada bagian posterior. Vagina tersusun atas lapisan adventitia, satu lapis otot polos, dan lapisan otot squamous non keratinisasi/lapisan vaginal.Sel-sel pada lapisan vaginal memiliki reseptor estrogen pada membrannya.
Vagina dilembabkan oleh cairan secret dari kelenjar-kelenjar di serviks.Suasana vagina pada dasarnya adalah asam (PH<7). Suasana asam ini berfugsi sebagai pertahanan untuk mencegah infeksi pada vagin, dan merupakan barrier seleksi sperma  yang paling awal. Flora normal yang sering ditemukan pada wagina adalah lactobacillus sp. Bakteri ini sering membantu menjaga prose keasaman vagina. Jika keberadaan flora normal tersebut terganggu akibat penggunaan kortikosteroid ataupun antibiotic spectrum luas yang berlebihan dalam waktu lama, ataupun kerena menurunnya secret cairan asam dari cervix, maka vagina dapat terinfeksi oleh bakteri oleh pathogen, ataupun virus
D. Vulva
            Vulva adalah genitalia eksterna wanita. Beberapa alat yang terdapat pada vulva adalah:
1)  Mons pubis: bantalan jaringan lemak dan kulit yang terletak di atas simfisi pubis. Bagian ini tertutup rambut setelah mencapai usia pubertas
2)  Labia mayora: dua lipatan longitudinal yang merentang ke bawah mons pubis dan menyatu di posterior peritoneum (kulit antara pertemuan dua lipatan labia mayora dengan anus). Labia mayora homolog dengan skrotum pada laki-laki
3)  Labia minora: dua lipatan kulit di antara labia mayora, tidak berambut, dan memiliki beberapa kelenjar keringat sebasea.
4)  Klitoris: homolog dengan penis laku- laki, memilliki 2 batang, 1 akar, dan gland clitoris yang mengandung banyak ujung serabut saraf dan sangat sensitive.
5)  Vestibula: area yang dikelilingi labia minora. Menutupi mulut urthra, mulut vagina, dan duktur kelenjar bartolini
6)  Orifisium urethra: ujung urethra, temat keluarnya air seni dari saluran kemih
7)  Mulut vagina: terletak dibawah orifisium urethra, mempunyai hymen/selaput dara.





BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
            Jalan lahir di bagi atas bagian tulang terdiri atas tulang- tulang panggul (artikulasio) dan bagian lunak terdiri atas otot- otot , jaringan, dan ligament.
Tulang panggul terdiri dari :
1. Bagian keras yang dibentuk oleh 4 buah tulang :
a.    2 tulang pangkal paha (os coxae) : Os Coxae terdiri atas Os Illium, Os Ischium, dan Os Pubis
b.    1 tulang kelangkang (os sacrum)
c.    1 tulang tungging (os coccygis)
2.  Bagian lunak = Diafragma pelvis, dibentuk oleh
a.    Pars muskulus levator ani
b.    Pars membranasea
c.    Regio perineum
Secara fungsional panggul terdiri 2 bagian yiatu pelvis mayor dan pelvis minor.
            Otot yang menahan dasar panggul di bagian luar :
1. M.sfingter ani eksternus
2. M.bulbokarvenosus yang melingkari vagina
3. M.perinei transversus superfisialis




DAFTAR PUSTAKA

Lailiyana, et al.  2011. Buku ajar asuhan kebidanan persalinan. EGC: Jakarta
Mansjoer, Arif dkk.2006.Kapita Selekta Kedokteran.Media Aesculapius: Jakart 
Lobak, Lodwermilk, Jenson. 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas Edisi 4. EGC: Jakarta
Rohani, Reni Saswita, Marisah. 2011. Asuhan Kebidanan Pada masa Persalinan. Salemba Medika:Jakarta.
R. Putz; R. Pabst. 2007. Atlas Anatomi Manusia SOBOTTA jilid 2 Ed. 22. EGC: Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar