BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
“Sesungguhnya Allah,
hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari Kiamat; dan Dia-lah yang
menurunkan hujan, dan mengetahui apa
yang ada dalam rahim. dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan
pasti) apa yang akan diusahakannya besok. dan tiada seorangpun yang dapat
mengetahui di bumi mana Dia akan mati.
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal” (QS.Luqman
[31] : 34)
Ayat diatas juga dipertegas dengan
hadist Rasulullah saw. dari Ibnu Umar. Rasulullah Saw. bersabda, “Ada lima hal yang ghaib, yang tidak ada
mengetahui kecuali Allah Swt.: “Tidak
ada yang mengetahui kandungan rahim (bayi) yang (lahir) kurang sempurna,
kecuali Allah Swt. Tidak ada yang mengetahui apa yang terjadi esok hari kecuali
Allah Swt, tidak ada yang mengetahui kapan akan turun hujan kecuali Allah Swt,
tidak ada yang mengetahui di bumi yang mana dia akan mati kecuali Allah Swt dan
tidak ada yang mengetahui kapan akan terjadi kiamat kecuali Allah Swt.”
(H.R. Bukhari).
Hadits di atas menjelaskan makna
ayat pada surat Luqman ayat 34, bahwa lima hal tersebut merupakan hal yang
ghaib yang tidak dapat diketahui oleh siapa pun kecuali Allah Swt, salah
satunya adalah apa yang terjadi di alam rahim. Hal inilah yang pula akan kami bahas
dalam makalah ini yaitu terkait embryogenesis, organogenesis, dan
teratogenesis.
B. Rumusan Masalah
Rumusan
masalah dalam makalah ini adalah:
1. Bagaimanakahan tahapan-tahapan
embriogenesis ?
2. Bagaimanakahan tahapan-tahapan
organogenesis ?
3. Bagaimanakahan tahapan-tahapan teratogenesis
?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Embriogenesis
1.
Pengertian
Embriogenesis adalah proses pembentukan dan
perkembangan embrio. Proses ini
merupakan tahapan perkembangan sel setelah mengalami pembuahan atau
fertilisasi. Embriogenesis
meliputi pembelahan sel dan pengaturan di tingkat sel. Sel pada embriogenesis
disebut sebagai sel embriogenik.
Secara umum, embriogenesis adalah proses pembelahan sel
dan diferensiasi sel dari embrio manusia yang terjadi pada saat tahap-tahap
awal dari perkembangan manusia. Tepatnya, embriogenesis terjadi pada saat
spermatozoa bertemu dan menyatu dengan ovum yang disebut fertilisasi sampai
akhir dari minggu ke-8 dari perkembangan manusia (Langman,1994). Secara umum, sel embriogenik tumbuh
dan berkembang melalui beberapa fase, antara lain:
1. Sel tunggal (yang telah dibuahi)
2. Blastomer
3. Blastula
4. Gastrula
5. Neurula
6. Embrio / Janin
2. Tahapan embrionik
yaitu
fase pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup selama masa embrio yang diawali
dengan peristiwa fertilisasi sampai dengan terbentuknya janin di dalam tubuh
induk betina.
Fase fertilisasi adalah
pertemuan antara sel sperma dengan sel ovum dan akan menghasilkan zygote.
Zygote akan melakukan pembelahan sel (cleavage). Tahapan-tahapan fase embrionik
yaitu :
a. Fertilisasi
Adalah proses peleburan antara
satu sel sperma dan satu sel ovum yang sudah matang. Proses pembuahan ini terjadi di bagian saluran
Fallopii yang paling lebar. Fertilisasi akan menghasilkan sel individu baru
yang disebut dengan zygote dan akan melakukan
pembelahan diri /pembelahan sel (cleavage)
menuju pertumbuhan dan perkembangan menjadi embrio
b. Pembelahan / cleavage
Adalah proses
pembelahan sel tanpa diikuti oleh pertumbuhan sel atau ekspresi gen yang
terjadi pada awal embryogenesis. Pembelahan atau cleavage atau juga disebut segmentasi,
terjadi setelah pembuahan. Zigot membelah berulang kali sampai terdiri dari
berpuluh sel kecil, yang disebut blastomer. Pembelahan itu bisa meliputi
seluruh bagian, bisa pula hanya pada sebagian kecil zigot. Pembelahan ini
terjadi secara mitosis, meskipun terkadang juga diikuti pembelahan inti yang
terus menerus tanpa diikuti sitoplasma.
Saat
fertilisasi, kepala sel sperma menembus dinding sel telur, sedangkan ekor dan
lehernya tertinggal di luar. Selanjutnya inti sel (nukleus) telur dan inti sel
sperma bersatu. Setelah bersatu, ovum menjadi zigot. Zigot adalah sel dengan
jumlah kromosom 23 pasang (42 buah). Selanjutnya sambil bergerak ke arah uterus
(rahim), zigot membelah berkali-kali. Zigot membelah diri menjadi 2, 4, 8, 16,
dan seterusnya.
c. Pembentukan
blastokista,embrioblast, dan rongga amnion.
Pada waktu
waktu morulla memasuki rongga rahim (kira – kira hari keenam), cairan mulai
menembus zona pelusida masuk ke dalam ruang antar sel yang ada pada inner cell
mass. Berangsur-angsur ruang antar sel menyatu, dan akhirnya terbentuklah
sebuah rongga, blastokel, pada
saat ini mudigah dikenal sebagai blastokista.
sel-sel di dalam inner cell mass berkembang menjadi embrio yang disebut
embrioblast, sedangkan sel-sel di luar inner cell mass atau trofoblast, menipis dan
membentuk dinding epitel untuk blastokista
yang selanjutnya menjadi plasenta sehingga implantasi bisa dimulai.
d. Cakram mudigah
trilaminer
Pada hari ke-8
sampai hari ke-9, inner cell mass (embrioblas) akan berdiferensiasi menjadi
epiblas dan hipoblas (cakram mudigah bilaminer). Epiblas akan membentuk rongga
amnion, sedangkan hipoblas akan membentuk rongga eksoselom (kantung kuning
telur primitif). Dan pada hari ke-16, terjadi peristiwa gastrulasi, di mana
epiblas berdiferensiasi menjadi tiga lapisan germinal, yaitu ektoderm,
mesoderm, dan endoderm.
B.
Organogenesis
1.
Pengertian
Dalam perkembangan hewan, organogenesis (organo-genesis
berasal dari kata Yunani όργανον yaitu dengan mana yang bekerja", dan
γένεσις "asal, penciptaan, generasi") adalah proses dimana ektoderm,
endoderm, dan mesoderm berkembang menjadi organ-organ internal organisme.
Organ-organ internal memulai pembangunan pada manusia dalam 3 sampai minggu
ke-8 di dalam rahim. Lapisan dalam organogenesis dibedakan menjadi tiga proses:
lipatan, perpecahan, dan kondensasi. Mengembangkan selama tahap awal pada hewan
chordata adalah tabung saraf dan notochord. Semua hewan vertebrata memiliki
proses pembentukan gastrula dengan cara yang sama. Vertebrata mengembangkan
pial neural yang membedakan ke dalam banyak struktur, termasuk beberapa tulang,
otot, dan komponen dari sistem saraf perifer. (Wikipedia. 2011).
Singkatnya, organogenesis adalah proses pembentukan organ
tubuh atau alat tubuh, mulai dari bentuk primitif (embrio) hingga menjadi
bentuk definitif (fetus). Fetus memiliki bentuk yang spesifik bagi setiap
famili hewan. Artinya tiap bentuk fetus hewan memiliki ciri khas tersendiri
yang mencerminkan spesiesnya.
Organogensisi dimulai akhir minggu ke 3 dan berakhir pada
akhir minggu ke 8. Dengan berakhirnya organogenesis maka cirri-ciri eksternal
dan system organ utama sudah terbentuk yang selanjutnya embryo disebut fetus .
Pada periode pertumbuhan antara atau transisi terjadi transformasi dan
differensiasi bagian-bagian tubuh embryo dari bentuk primitive sehingga menjadi
bentuk definitif. Pada periode ini embryo akan memiliki bentuk yang khusus bagi
suatu spesies. Pada periode pertumbuhan akhir, penyelesaian secara halus bentuk
definitive sehingga menjadi ciri suatu individu.
2. Tahapan Organogenesis
Di dalam inner cell mass, blastikist mulai tertanam
didalam uterus & terkubur sempurna pd hari ke-10.
Pada waktu ini
terjadi deferensiasi dari sel-sel yang menyusun inner cell mass (ectoderm,
mesoderm dan endoderm). Dimana tahap pertama pada perkembangan fetus adalah
pembentukan 2 ruang (kavitas) yang menutup, yang terletak berdekatan satu sama
lain, yaitu cavitas amniotica dan saccus vitellius (adalah selaput yang
terletak ant placenta dan amnion).
Pertumbuhan embrio terjadi dari embional plate yang
terdiri dari 3 lapisan:
a. Ektoderm : melapisi cavita amniotica.
Ektoderm mrp lapisan tunggal dari sel-sel
yang bertanggung jawab atas pertumbuhan kulit, rambut, kuku, jaringan saraf, yang
meliputi pula alat indaria (organ sensoris), kelenjar ludah, cavitas nasi,
bagian bawah canalis analis, tractus genitalis dan glandula mammae
b. Endoderm
Melapisi saccus vitellinus dan
berkembang membentuk traktus digestivus, hepar, pancreas, larings, trakea,
paru, vesika urinaria dan urethra.
c. Mesoderm
Merupakan lapisan jaringan selain
ectoderm dan endoderm yang berasal dari inner cell mass. Sebagian
mesoderm terletak disekeliling cakram embrio.
Perkembangan lebih lanjut dari
mesoderm ini akan menghasilkan system sirkulasi dan limfatik, tulang, otot,
ginjal, ureter, organ genetalia, dan jaringan subcutan pada kulit.
Dengan kerjanya serupa dengan amuba
sel tunggal yang sedang mengambil makanan, maka cavitas amniotica dapat
mengubah bentuknya agar dapat mengelilingi saccus vitellinus dan mesoderm,
& menarik kedua jaringan tersebut memasuki cavitas amniotica.
Catatan
: cakram embrionik : krn cavitas
amniotica & saccus vitellinus berdampingan, maka sebagian ectoderm dari
cavitas amniotica terletak bersinggungan dengan sebagian endoderm saccus
vitellinus. Daerah inidikenal dengan cakram
embrionik & merupakan tempat perkembangan fetus.
3. Perkembangan organ fetus lebih lanjut
Usia kehamilan
|
Perkembangan fetus
|
14 hari
pertama
|
· Blastokist
diberi makan (nutrien) oleh sitoplasmanya sendiri
· Pembuluh darah primitif untuk
embrio mulai berkembang pd mesoderm
|
Hari ke
14-28
|
·
Pembuluh darah embrio berhubungan dengan pembuluh darah pd
vili corion placenta primitive
·
Sirkulasi embrio/maternal dengan demikian telah terbentuk
& darah dapat beredar
·
Kepala embtio dapat dibedakan dari badannya
·
Tunas2 tungkai & lengan telah tampak
·
Tjd sikap fleksi yang tjd scr perlahan
·
System utama dalam tubuh tlh ada dalam bentuk rudimenter
·
Jantung menonjol dari tubuh & mulai berdenyut
|
Hari ke
28-42
|
· Panjang embrio kira-kira 12 mm pd
akhir minggu ke-6
· Lengan mulai memanjang &
tangan mendapatkan bentuknya
· Timbul & mata rudimenter
·
Telinga tampak tetapi terletak lebih
rendah
· Gerakan
pertama dapat dideteksi dengan ultrasound mulai minggu ke-6
|
Minggu
ke 8
|
·
Menandai akhir masa embrio
|
Umur Kehamilan
|
Perkembangan Fetus
|
Minggu
ke 8-10
|
· Kepala
mempunyai ukuran kira-kira sama dengan tubuh
· Leher lebih
panjang shg dagu tdk lg menyentuh tubuh
· Jari tangan
& jari kaki dapat dilihat
· Pusat2
penulangan (osifikasi) muncul pd tulang rawan (kartilago)
· Terbentuk
kelopak mata, tetapi menutup sampai minggu ke 25
· Usus
(intestinum) mengalami penonjolan (herniasi), kedalam funiculus umbilicalis
krn tdk tersedia cukup ruang dalam abdomen
· Insersi funiculus umbilicalis sgt rendah pd abdomen. Apabila perut ibu
diraba terlalu keras, mk fetus akan bergerak
menjauh (dapat diamati pd scan)
|
Minggu
ke 12
|
· Panjang tubuh kira-kira 9 cm,
berat 14 gr
· Sirkulasi fatal telah berfungsi
· Tractus renalis mulai berfungsi
· Terdapat reflek menghisap &
menelan
· Genetalia
eksterna telah tampak & dapat ditetapkan jenis kelaminya
|
Minggu
ke 12-16
|
· Panjang badan kira-kira 16 cm pd
akhir minggu ke 16, beratnya 100 gr
· Kulit sgt tembus pandang
(transparan), shg vasa darah dapat terlihat
· Deposit (timbunan) lemak subcutan
tjd menjelang minggu ke 16
· Rambut mulai tumbuh pd kepala
& lanugo mulai tumbuh pd tubuh
· Tungkai lebih panjang dari lengan
|
Minggu
ke 16-20
|
· Kecepatan pertumbuhan mulai
berkurang
· Kepala sekarang tgak & mrpk
separo panjang badan
· Gambaran wajah telah nyata, dengan
telinga yang terletak pd tempatnya yang normal
· Kelopak mata
(palpebra), alis mata (supersilia) & kuku telah tumbuh dengan sempurna
· Tungkai mempunyai proporsi relatif
yang baik thdv tubuh
· Skeleton
terlihat pd pemeriksaan sinar-X (walaupun sinar-X tdk dipergunakan untuk
keperluan diagnosis)
· Kelenjar minyak
(glandula sebacea) tlh aktif & vernix caseosa akan melapisi tubuh fetus
· Gerakanfetus dapat
dirasakan oleh ibu setelah kehamilan minggu ke-18
· Jantung fetus dapat didengar dengan
stetoskop stlh minggu ke 20
· Traktus renalis mulai berfungsi
& sebanyak 7-17 ml urine dikeluarkan setiap 24 jam
|
Minggu
ke 20-24
|
· Kulit sgt berkeriput krn tdapat
terlalu sdikit lemak subkutan
· Lanugo lebih gelap & vernix
caseosa meningkat
· Dari minggu ke 24 &
seterusnya, fetus akan menyepak dalam merespons rangsangan (stimulus) msalnya
bising yang keras dari luar
· Bayi tampak tenang apabila ibu
mendengarkan musik yang tenang & merdu
· Semua organ telah tumbuh dengan
baik
· Pemberian
sakarin ke dalam cairanj amnion memperlihatkan adanya kecepatan menelan 2x
lebih besar. Penambahan
lipidol menyebabkan fetus menyeringai
|
Minggu
ke 24-28
|
· Mata terbuka,
alis mata & bulu mata tlh berkembang dengan baik
· Rambut
menutupi kepala
· Lebih banyak
deposit lemak subkutan yang mnyebabkan kerutan kulit berkurang
· Testis mengalami
penurunan dari abdomen kedalam scrotum pd mgg ke 28.
· Fetus yang
lahir lahir pd akhir masa ini masih mempunyai angka kematian (mortalitas) yang
tinggi krn gangguan pernapasan (respirasi)
|
Minggu
ke 28-32
|
· Lanugo mulai berkurang
· Tubuh mulai membulat
karena lemak disimpan disana
· Testis terus
turun
|
Minggu
ke 32-36
|
· Lanugo sebagian besar telah
terlepas (rontok), tetapi kulit masih tertutup oleh vernix caseosa
· Testis fetus laki-laki didalam
scrotum pd mgg ke 36
· Ovarium
perempuan masih berada disekitar cavitas pelvic
· Kuku jari
tangan dan kaki mencapai ujung jari
· Umbilicus sekarang terletak lebih
dipusat abdomen
|
Minggu
ke 36-40
|
· Penulangan (osifikasi) tulang
tengkorak masih belum sempurna, tetapi keadaan ini merupakan keuntungan &
memudahkan lewatnya, fetus melalui jalan lahir
· Gerakan
pernapasan fetus dapat diidentifikasikan pd pemindaian ultrasound. Skrg tdapat
cukup jaringan lemak subkutan & fetus mdapat tambahan berat badan hampir
1 kg pd mgg tsb.
|
C. Teratogenesis
1. Pengertian
Teratogenesis merupakan pembentukan cacat bawaan
pada bayi baru lahir. Kelainan ini sudah diketahui selama beberapa dasawarsa
dan merupakan penyebab utama morbiditas serta mortilitas pada bayi baru lahir.
Pada awalnya terjadinya teratogenesis dihubungkan dengan akibat kekurangan gizi
pada wanita semasa hamil.
Namun penelitian pada era baru diketahui adanya
pengaruh penggunaan zat kimia terhadap terjadinya efek teratogenik. Bermula
dari penggunaan talidomid, suatu obat hipnotik-sedatif, dalam klinik. Obat ini
diperkenalkan pertama kali pada akhir tahun 1950-an di Jerman, dan terbukti
relative tidak toksik / mematikan pada hewan coba dan manusia. Obat ini
digunakan, antara lain untuk meringankan mual-mual pada hamil muda.
Pada tahun 1960,dilaporkan beberapa kasus fokomelia. Pada
tahun berikutnya, kasus ini semakin banyak ditemukan. Fokomelia adalah
suatu jenis cacat bawaan yang sangat langka berupa pendeknya atau tiadanya
anggota badan. Penelusuran penyebab fokomelia pada kasus-kasus
itu segera sampai pada penggunaan talidomid oleh wanita hamil, terutama antara
minggu ketiga dan minggu kedelapan kehamilan. Segera obat ini dilarang beredar.
Meskipun demikian, 1000 bayi cacat telah lahir di beberapa Negara. Karena
kejadian tersebut dilakukan tindakan untuk melakukan berbagai jenis uji pada
sejumlah besar obat, zat tambahan makanan, pestisida, bahan pencemar lingkungan
dan zat kimi lain untuk menentukan potensi teratogeniknya.
2. Penyebab teratogenik
a.
Faktor genetik
1) Terjadinya mutasi
2) Aberasi
b.
Faktor lingkungan
c.
Agen infektif
1) Virus: rubella,
varicella
2) Kuman : Treponema
pallidum
3) Parasit : Toxoplasmosis
d.
Agen fisik : radiasi
e.
Agen kimia :
1) Logam berat (Hg, Pb,
Arsenik dll)
2) Polutan (pestisida,
plastik, dll)
3) Bahan obat
Beberapa jenis zat kimia telah terbukti bersifat
teratogen pada hewan coba. Terdapat beberapa jenis mekanisme yang terlibat
dalam efek teratogennya.
1) Gangguan terhadap asam
nukleat
Banyak zat kimia mempengaruhi replikasi dan
transkripsi (suatu tahapan pembentukan DNA) asam nukleat, atau translasi RNA,
misalnya zat pengalkil, antimetabolit dan intercelating agents. Beberapa zat
kimia ini memang sudah aktif, sedangkan yang lainnya, misalnya aflatoksin dan
talidomid membutuhkan bioaktivasi.
2) Kekurangan pasokan energi
dan osmolaritas
Teratogen tertentu dapat mempengaruhi pasokan
energi yang dipakai untuk metabolisme dengan cara langsung mengurangi
persediaan substrat (misalnya defisiensi makanan) atau bertindak sebagai analog
atau antagonis vitamin, asam amino esensial, dan lainnya. Selain itu hipoksia
dan penyebab hipoksia (CO, CO2) dapat bersifat teratogen dengan
mengurangi oksigen dalam proses metabolisme yang membutuhkan oksigen dan
mungkin juga dengan menyebabkan ketidakseimbangan osmolaritas. Hal ini dapat
menyebabkan edema atau hematoma, yang pada gilirannya dapat menyebabkan
kelainan bentuk dan iskemia jaringan.
3) Penghambatan enzim
Adanya penghambat enzim dapat menyebabkan cacat
karena mengganggu diferensiasi dan pertumbuhan sel melalui penghambatan kerja
suatu enzim. Akibatnya suatu organ mengalami ketidaksempurnaan dalam
penyusunannya, sehingga akan terlahir dalam keadaan cacat.
4) Lainnya
Hipervitaminosis A dapat menyebabkan kerusakan
ultrastruktural pada membrane sel embrio hewan pengerat, suatu mekanisme yang
dapat menerangkan tertogenitas vitamin A. Faktor fisika yang dapat menyebabkan
cacat meliputi radiasi, hipotermia dan hipertermia, serta trauma mekanik.
3. Gangguan zat
teratogen pada tahapan pembentukan janin
1. Embriologi
|
Setelah pembuahan, sel telur mengalami
proliferasi sel, diferensiasi sel, migrasi sel, dan organogenesis. Embrio
kemudian melewati suatu metamorfosis dan periode perkembangan janin sebelum
dilahirkan.
|
2. Prediferensiasi
|
Selama tahap ini, embrio tidak rentan terhadap
zat teratogen. Tahapan ini adalah tahapan resisten. Sel yang mengalami
kerusakan akan digantikan oleh sel lain yang masih hidup membentuk embrio
normal
|
3. Embrio
|
Dalam periode ini sel secara intensif
menjalani diferensiasi, mobilisasi, dan organisasi. Selama periode inilah
sebagian besar organogenesis terjadi. Akibatnya, embrio sangat rentan
terhadap efek teratogen. Selain itu, tidak semua organ rentan pada saat yang
sama dalam suatu kehamilan.
|
4. Janin
|
Tahap ini ditandai dengan perkembangan dan
pematangan fungsi. Dengan demikian, selama tahapan ini, teratogen tidak
mungkin menyebabkan cacat morfologik, tetapi dapat mengakibatkan kelainan
fungsi, seperti gangguan system saraf pusat. Hal ini mungkin tidak dapat
didiagnosis segera setelah kelahiran.
|
4. Cacat lahir dan teratologi
Malformasi kongenital atau
cacat lahir adalah suatu kelainan struktural, perilaku, faal, dan metabolik
yang terjadi pada waktu lahir. Cacat lahir merupakan penyebab kematian kelima,
kira-kira 21% dari semua kematian bayi. Beberapa
jenis anomali :
1. Malformasi
Terjadi selama pembentukan struktur
(organogenesis). Malformasi dapat disebabkan faktor lingkungan dan genetik.
Kebanyakan malformasi berawal dari minggu ketiga sampai minggu kedelapan
kehamilan. Anomali ini dapat menyebabkan hilangnya sebagian atau seluruh
struktur organ dan/atau perubahan-perubahan konfigurasi normal.
2. Disrupsi
Mengakibatkan perubahan morfologi struktur
organ setelah pembentukannya. Penyebabnya adalah proses-proses yang merusak,
seperti kecelakan pada pembuluh darah yang menyebabkan atresia usus dan cacat
yang ditimbulkan pita amnion.
3. Deformasi
Disebabkan oleh gaya-gaya mekanik dalam
jangka waktu yang lama. Deformasi sering kali mengenai sistem kerangka otot.
Anomali ini dapat sembuh setelah lahir.
4. Sindrom
Sekelompok cacat yang terjadi secara
bersamaan, memiliki etiologi yang spesifik dan sama. Istilah ini menunjukkan
telah dibuat sebuah diagnosis dan risiko terjadinya kembali telah diketahui.
Ilmu yang mempelajari sebab-sebab terjadinya
malformasi kongenital adalah teratologi. Teratologi merupakan cabang embriologi yang khusus mengenai pertumbuhan
struktural yang abnormal luar biasa. Oleh pertumbuhan abnormal luar biasa itu
lahir bayi atau dilahirkan janin yang cacat. Bayi yang lahir cacat hebat itu
disebut monster. Kembar dempet yang pertautannya parah sekali disebut monster
duplex. Pada orang setiap 50 kelahiran hidup rata-rata 1 yang cacat. Sedangkan
dari yang digugurkan perbandingan itu jauh lebih tinggi. Perbandingan
bervariasai sesuai dengan jenis cacat. Contoh daftar berikut :
Frekuensi
|
Frekuensi
|
Lobang antar atrium
|
1 : 5
|
Cryptorchidisme
|
1 : 300
|
Sumbing dan langit-langit celah
|
1 : 1.000
|
Albino
|
1 : 20.000
|
Hemophilia
|
1 : 50.000
|
Tak ada anggota
|
1 : 500.000
|
Melihat kepada
bagian tubuh yang kena, presentasi keseringan cacat ialah :
SSP (Susunan Saraf Pusat) 60 %
Saluran pencernaan 15
%
Kardiovaskuler 10 %
Otot dan Kulit 10
%
Alat Lain
5 %
Cacat yang sering juga ditemukan ialah
seperti : Sirenomelus (Anggota
seperti ikan duyung; anggota belakang tak ada, anggota depan pendek ) phocomelia (anggota seperti anjing laut
; tangan dan kaki seperti sirip untuk mendayung), polydactyly (berjari 6), syndactyly
(berjari 4), jari buntung, tak berjari kaki dan tangan, ada ekor, dwarfisme
(kerdil), kretinisme (cebol) dan gigantisme (raksasa).
Lahir cacat diketahui terjadi pada 3-5% dari
semua bayi yang baru lahir. Mereka adalah penyebab utama kematian bayi di
Amerika Serikat, karena menyumbang lebih dari 20% dari semua kematian
bayi. Tujuh sampai sepuluh persen dari semua anak akan memerlukan
perawatan medis yang ekstensif untuk mendiagnosa atau mengobati cacat lahir.
Dan meskipun kemajuan yang signifikan telah dibuat dalam mengidentifikasi
penyebab dari beberapa cacat lahir, sekitar 65% tidak memiliki atau
diidentifikasi diketahui penyebabnya.
Secara natural cacat itu sulit dipastikan apa
penyebabnya yang khusus. Mungkin sekali gabungan atau kerja sama berbagai
faktor : genetis dan lingkungan. Secara eksperimentil dapat dibuat cacat,
dengan mempergunakan salah satu teratogen (penyebab teratogenesis) dan faktor
yang lainnya.
Teratogen itu bekerja lewat
proses :
1.
Mengubah kecepatan proliferasi sel
2.
Menghalangi sintesa enzim
3.
Mengubah permukaan sel sehingga agregasi tak benar
4.
Mengubah matriks, yang mengganggu perpindahan sel-sel
5.
Merusak organizer atau gaya kompetensi sel berespons.
5. Prinsip kelainan
perkembangan embrio
Seiring dengan kesadaran baru dari dalam rahim kerentanan
berkembang mamalia embrio datang
pengembangan dan penyempurnaan Enam Prinsip Teratology yang
masih diterapkan saat ini. Prinsip-prinsip dari teratologi yang diajukan
oleh James
Wilson pada tahun 1959 dan dalam bukunya
monografi Lingkungan dan Lahir Cacat. Prinsip-prinsip panduan
studi dan pemahaman tentang agen teratogenik dan pengaruhnya terhadap organisme
berkembang:
1. Kerentanan
terhadap teratogenesis tergantung pada genotipe konsepsi dan cara dimana ini
berinteraksi dengan faktor lingkungan yang merugikan.
2. Kerentanan terhadap
teratogenesis bervariasi dengan tahap perkembangan pada saat terkena pengaruh
yang merugikan. Ada periode kritis dari kerentanan terhadap agen dan
sistem organ terpengaruh oleh agen ini.
3. Agen teratogenik bertindak
dengan cara tertentu pada pengembangan sel dan jaringan untuk memulai urutan
peristiwa perkembangan abnormal.
4. Akses pengaruh yang
merugikan pada jaringan berkembang tergantung pada sifat
mempengaruhi. Beberapa faktor yang mempengaruhi kemampuan teratogen untuk
kontak konsepsi berkembang, seperti sifat dari agen itu sendiri, rute dan
tingkat eksposur ibu, laju perpindahan plasenta dan penyerapan sistemik, dan
komposisi genotipe ibu dan embrio / janin.
5. Ada empat manifestasi
pengembangan menyimpang (Kematian, malformasi, Retardasi Pertumbuhan dan Cacat
Fungsional).
6. Manifestasi meningkatkan
pembangunan menyimpang di frekuensi dan gelar sebagai meningkatkan dosis dari
No diamati Pengaruh Buruk Level (NOAEL) dengan dosis memproduksi 100% Lethality
(LD100).
6. Tinjauan embriologi
terhadap teratogen
Tinjauan
embriologi disediakan untuk mempermudah pemahaman prinsip-prinsip dan deskripsi
yang terkait dengan efek paparan teratogen. Bagian ini akan membahas
perkembangan dari negara zigot pada pencapaian tiga lapisan (gastrula) gastrula
Pembentukan
zigot menandai perkembangan embrio awal. Hasil embrio dari morula ke
blastokista sementara masih dalam zona pelusida. Para morula tersebut akan
menimbulkan struktur yang melekat pada embrio dini untuk rahim dan memberi
makan embrio (trofoblas). pembangunan mamalia ditandai dengan pembentukan
embrio-bantalan blastocele, yang blastula.
Blastula
berisi massa sel yang akan menimbulkan embrio aktual (konsepsi). Sel-sel
ini, yang diistilahkan sebagai massa sel bagian dalam (PTT), berdiferensiasi
menjadi ektoderm dan endoderm sebelum implantasi. ektoderm pada akhirnya
akan menimbulkan epidermis dan struktur terkait, otak, dan sistem
saraf. endoderm akan menimbulkan jaringan kelenjar seperti hati dan
pankreas dan lapisan-lapisan dari saluran pencernaan dan pernafasan.
Massa
sel dalam memberikan naik ke epiblast (berkembang menjadi ektoderm) dan
hypoblast (berkembang menjadi endoderm). Sel-sel epiblast yang bermigrasi
ke arah garis tengah dari embrio awal.
Somit adalah massa blocklike dari mesoderm
samping tabung saraf. Mereka akan membentuk tulang punggung dan otot
segmental. Mereka juga akan mengembangkan ke dalam sistem ekskretoris,
gonad, dan meliputi luar organ internal. Juga terbentuk dari mesoderm
adalah sel-sel mesenchymal.Ini adalah sel bermigrasi longgar membentuk dermis
(lapisan kulit bagian dalam), tulang dan tulang rawan, dan sistem peredaran
darah.
7. Penanganan akibat teratogenek
Untuk menghindari terjadinya teratogenesis pada
wanita yang sedang hamil, maka pada penggunaan obat perlu adanya pedoman khusus
untuk ibu hamil dan menyusui. Diantaranya sebagai berikut :
Pedoman penggunaan obat pada ibu hamil :
·
Pertimbangkan perawatan tanpa obat
·
Obat hanya diresepkan jika manfaat yang
diperoleh ibu lebih besar daripada risiko kepada janin
·
Hindari penggunaan obat pada trimester pertama
·
Apabila diperlukan, gunakan obat yang
keamanannya terhadap ibu hamil telah diketahui dengan pasti, pada dosis efektif
terendah, penggunaan sesingkat mungkin
·
Obat harus digunakan pada dosis efektif terkecil
dan jangka waktu sesingkat mungkin
·
Hindari polifarmasi
·
Pertimbangkan penyesuaian dosis dan pemantauan
pengobatan pada beberapa obat, seperti misalnya fenitoin, litium.
Pedoman penggunaan obat
pada ibu menyusui:
·
Penggunaan obat yang tidak diperlukan harus
dihindari
·
Jika harus menggunakan obat, pertimbangkan
manfaat/risiko pada ibu dan bayi
·
Pilih rute pemberian dan pembagian obat yang
menghasilkan kadar obat terkecil dalam ASI
·
Jika diberikan obat pada ibu menyusui, maka bayi
harus dipantau secara cermat.
·
Hentikan sementara menyusui apabila:
Jika obat diketahui memiliki efek berbahaya bagi bayi yang disusui
Jika obat sangat poten, sehingga kadar yang sedikit dalam ASI dapat membahayakan bayi
Jika ibu mengalami gangguan fungsi ginjal dan hati
Jika obat diketahui memiliki efek berbahaya bagi bayi yang disusui
Jika obat sangat poten, sehingga kadar yang sedikit dalam ASI dapat membahayakan bayi
Jika ibu mengalami gangguan fungsi ginjal dan hati
·
Hindari penggunaan obat baru
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tahap awal perkembangan manusia diawali dengan
peristiwa pertemuan/peleburan sel sperma dengan sel ovum yang dikenal dengan
peristiwa FERTILISASI. Fertilisasi akan menghasilkan sel individu baru yang
disebut dengan zygote dan akan melakukan pembelahan diri/pembelahan sel
(cleavage) menuju pertumbuhan dan perkembangan menjadi embrio. Tahapan
fase embrionik yaitu Morula, Blastula dan Gastrula.
Organogenesis
merupakan proses dari pembentukan organ-organ tubuh. Proses ini terjadi setelah
fase tubulasi pada embryogenesis. Pertumbuhan embrio terjadi dari embional plate yang
terdiri dari 3 lapisan Ektoderm,
Endoderm, dan Mesoderm.
Teratogenesis merupakan pembentukan cacat bawaan pada bayi baru
lahir. Kelainan ini sudah diketahui selama beberapa dasawarsa dan merupakan
penyebab utama morbiditas serta mortilitas pada bayi baru lahir. Pada awalnya
terjadinya teratogenesis dihubungkan dengan akibat kekurangan gizi pada wanita
semasa hamil.
Namun penelitian pada era baru diketahui adanya pengaruh
penggunaan zat kimia terhadap terjadinya efek teratogenik. Bermula dari
penggunaan talidomid, suatu obat hipnotik-sedatif, dalam klinik. Obat ini
diperkenalkan pertama kali pada akhir tahun 1950-an di Jerman, dan terbukti
relative tidak toksik / mematikan pada hewan coba dan manusia. Obat ini
digunakan, antara lain untuk meringankan mual-mual pada hamil muda.
DAFTAR PUSTAKA
Alberts B, Johnson A, Lewis J, Raff M,
Roberts K, Walter P. 2002. Molecular
Biology of The Cell. New York and London: Garland Science NCBI
Books
Anonimous.2009. Turunan Mesoderm. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan.Universitas
Mataram: http://dosyin.blogspot.com. Diakses 3 November 2011.
Puja, I Ketut et al. 2010. Embriologi
Modern, Udayana University Press : Denpasar.
Yatim, Wildan et al. 1984. Embryologi untuk
Mahasiswa Biologi dan Kedokteran, Penerbit Tarsito : Bandung.
Yohana et al. 2007. Perkembangan
Hewan. DDC 580 / ISBN 9796897571 : http://pustaka.ut.ac.id. Diakses 3
November 2011.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar